Jerman adalah negara 4 musim
dengan jumlah penduduk sekitar 80 Juta jiwa. Pada puncak musim dingin, hari
akan lebih cepat menjadi gelap. Sebaliknya pada puncak musim panas, hari terang
akan dilalui dengan lebih lama. Sebagai gambaran, pada musim dingin sholat
subuh biasanya dilakukan sekitar jam 7 pagi. Sebaliknya, buka puasa dapat
dilakukan setelah jam 10 malam pada musim panas. Perbedaan waktu antara Jerman
dan Indonesia, adalah sekitar 5 jam pada musim panas dan 6 jam pada musim dingin.
Jadi, misalnya, ketika telekonferensi ini dilakukan pada jam 9 pagi waktu
Jerman, berarti waktu di Indonesia menunjukkan pukul 2 siang.
Pada
musim dingin, temperature di Jerman turun hingga -20ºC. Sebaliknya pada musim
panas, temperatur dapat mencapai 40ºC. Suatu kondisi yang sangat ekstrim jika
dibandingkan dengan cuaca di negeri kita yang suhu hariannya hanya berkisar
antara 25-35ºC. Salju umumnya turun pada puncak musim dingin. Hanya indah pada
hari-hari pertama saja. Namun, salju yang turun terlalu lama banyak
setelahnya akan menjadi masalah besar. Seperti pernah kita dengar, salju telah
menyebabkan lumpuhnya bandara-bandara di Eropa pada akhir tahun lalu sehingga
menelantarkan jutaan penumpang di bandara-bandara seluruh Eropa.
Musim panas adalah waktu yang
sangat ideal untuk bepergian. Dengan menggunakan kereta-kereta reguler hingga
kereta cepat (Inter City Express), sabagai salah satu moda transportasi andalan
di Jerman, bepergian ke 25 negara sekitar terasa mudah, cepat dan nyaman. Teraturnya
sistem transportasi di Jerman, tidak terlepas dari karakter-karakter orang
Jerman itu sendiri.
Meskipun terkenal kaku dan
tidak mudah diajak bicara, namun mereka sangat mudah dimintai pertolongan dan
akan melakukannya dengan totalitas. Tepat waktu, tepat janji dan terencana
adalah karakter dasar yang menjadi ciri khas mereka. Mereka sangat fokus dan
jarang berbicara (yang tidak perlu) ketika sedang bekerja.
Untuk dapat bertahan dan sukses
di Jerman, beradaptasi dengan karakter mereka adalah syarat utama yang diperlukan.
Pekerjaan-pekerjaan sederhana (yang umunya tidak pernah kita lakukan di tanah
air) seperti: menambal ban sepeda, menggunakan mesin foto copy dan mencuci
foto, mesti kita lakukan sendiri, jika ingin berhemat. Sebenarnya tersedia
juga jasa-jasa pelayanan semacam ini. Tapi harganya relatif mahal. Sebagai
contoh, jasa potong rambut di salon-salon Jerman dihargai antara 120 ribu
rupiah hingga 360 ribu rupiah. Sebagai alternatif, kita dapat juga menggunakan
jasa dari toko-toko asia atau arab, yang biasanya lebih murah. Pada awalnya
memang tidak mudah bagi kita untuk beradaptasi, namun lama-kelamaan akhirnya
terbiasa juga. Jangan berharap ada tukang baso, tukang siomay keliling yg
menjajakan makanan khas kegemaran kita itu. Kalopun
mau, ya, kita harus membuatnya sendiri.
1 Kommentare:
alles uber deutschland,gut
Kommentar veröffentlichen