Mmmm…karakter orang-orang Jerman pada umumnya
terbagi dua.
Ada golongan muda dan golongan tua.Dan diantara dua
golongan ini sering terjadi salah paham dan GAP yang sangat besar.Para manula
di jerman dibiayai oleh pemerintah dalam urusan asuransi dan uang hidup
bulanan, sehingga mereka mengatakan bahwa kaum muda pemalas dan tidak mau
kerja.Hal ini mungkin dilatarbelakangi oleh masa lalu mereka yang ditindas dan
hidup dalam diktator militer Hitler.Ini dapat dilihat dari sikap mereka
terhadap warga asing di
pusat-pusat keramaian maupun tempat lain. Sedangkan golongan muda mengatakan
bahwa kaum tua tidak mengerti aspirasi mereka,dan selalu mengatur hingga ke
cara berpakain,pemakaian tata bahasa (hoch deutsch atau umgangsprache),hingga
cara berinteraksi dengan warga negara lain.Tetapi di lain pihak, hal ini
menguntungkan bagi kaum pendatang di Jerman, karena mereka akan lebih mudah
menjalin persahabatan dengan warga negara yang umurnya relatif lebih muda.
Kedisiplinan dan tepat waktu adalah dua hal
utama
Waktu kereta detail hingga ke hitungan menit,dan
selalu berangkat di saat yang tercetak di ticket,tanpa memedulikan penumpang
yangg terlambat naik.Untuk menyeberang jalan,harus melihat lampu
penyebrangan,sekalipun jalanan kosong melompong,kalau tidak akan di denda. Dan
global warming merupakan masalah utama disini. Berbelanja dimana pun juga tidak
akan diberi kantong plastik atau kertas, jadi harus membawa tas
masing-masing,sampah pun demikian, harus dipisah ke 3 bagian,kalau tidak akan
ditegur.
Mengenai agama,umumnya mereka atheis dan tidak
mempercayai akan adanya Tuhan Yesus (even thou they parents are Christian or
Catholic) Mereka percaya akan adanya “Gott” tetapi tidak mengenal “Dia” secara
pribadi, dan mereka dengan bangga mengatakan bahwa agama mereka Atheis.
0 Kommentare:
Kommentar veröffentlichen